Kamis, 27 November 2014
Kamis, 13 November 2014
PROBABILITAS :KUANTUM ?
Mengutip dari blog http://sainstory.wordpress.com/2010/12/05/mengenal-teori-quantum/
"Saya adalah seorang determinis (penganut kepastian), dipaksa bertindak seolah-olah terdapat kehendak bebas, sebab jika saya ingin hidup dalam sebuah masyarakat beradab, saya harus bertindak secara bertanggung jawab. Saya tahu secara filosofis seorang pembunuh tidak bertanggung jawab atas kejahatannya, tapi saya tidak akan minum teh bersamanya. Karir saya telah ditentukan oleh berbagai gaya yang saya tidak punya kuasa atasnya, terutama kelenjar-kelenjar misterius itu di mana alam mempersiapkan esensi kehidupan. Henry Ford boleh menyebutnya Suara Batin, Socrates menyebutnya sebagai daemon (entitas supernatural dalam ajaran Yunani kuno–penj): tiap manusia menjelaskan fakta dengan caranya sendiri bahwa kehendak manusia tidaklah bebas…Segala sesuatu itu ditetapkan…oleh gaya-gaya yang kita tak punya kuasa atasnya…pun bagi serangga dan bintang. Manusia, sayuran, atau debu kosmik, kita semua berdansa menurut tempo misterius, dilagukan di kejauhan oleh satu pemain tak nampak. (Albert Einstein)"
Kamis, 23 Oktober 2014
RAIN
Created using PAINT and photos from http://fc03.deviantart.net/fs70/i/2013/208/8/e/rain_drops_wallpaper_ii_by_ssgtsyms-d6dc4b7.jpg
Sekilas Pemikiran
PERBEDAAN
Apakah
kita memang diciptakan berbeda satu sama lain di dunia ini?
Kendati
kita semua pada dasarnya merupakan manusia yang sama, jurang pemisah antara
individu semakin terasa dalam. Fenomena ini sering saya temukan dalam kehidupan
sehari-hari. Tidak perlu melihat yang jauh antara stratifikasi pada aspek
lapisan tertentu, dalam pergaulan saja kita cenderung untuk selektif dalam
berteman. Entah memilih dari sisi apa, terkadang saya pun cenderung seperti
itu.
Seakan
terhanyut dengan arus kehidupan yang materialistik, mekanistik dan mungkin
over-humanistik, kita berusaha untuk memanusiakan manusia tetapi lupa untuk
mengenali apa itu manusia sendiri. Berbagai media, sarana-prasarana serta
kecanggihan ilmu seakan menjadikan kita sebagai budak subjek dan objek tanpa
memandang arti lebih jauh ke dalam. Manusia lupa untuk menggunakan hati
nuraninya akan makna sebuah kehidupan, terlampau sibuk menyelami lautan tak
berujung.
Saya
sendiri beberapa hari ini merasa cukup gila karena ikut mengejar lautan tak berujung.
Antara realita, ambisi, kemampuan dan keinginan. Mereka saling berkaitan erat
satu sama lain, namun diam-diam dapat saling melukai. Bicara soal mimpi, saya
memiliki sebuah impian dalam waktu dekat ini. Merasakan adanya kenikmatan batin
saat melakukan perform musik baik
bersama band maupun solo vokal. Ada
semacam dorongan yang meminta saya untuk terus melakukannya, bukan sekedar
perkara menang kalah atau penghargaan. Saya hanya menyukai euphoria saat terbawa alunan musik, “nge-fly” bersama diatas pangggung.
Mungkin dengan sedikit zat adiktif atau psikotropika akan lebih mudah untuk mendapatkan
“sensasi” tersebut daripada secara nyata mesti manggung. Tapi mungkin tidak
akan saya lakukan.
Laki-laki
adalah kelemahan perempuan, begitupun sebaliknya. Tren masa kini membuat hampir
sebagian besar remaja maupun yang tua merasakan gejala “galau”. Perasaan tidak
menentu yang membuat kita terus kepikiran akan sesutau yang tak pasti.
Sejujurnya saya kurang menyukai keadaan ini. Hidup itu punya banyak warna,
tidak seharusnya hanya kita warnai dengan kelabu. Sayang “efek pengkodisionalan”
masa kini telah meng-setting kita
untuk tinggal pada nuansa tersebut. Kata pepatah “tak akan lari gunung dikejar”
mungkin dapat menjadi jawaban. Mungkin kita dapat belajar untuk tidak terlalu
“hopeless-romantic” mengejar cinta. Sebab beliau juga tidak akan lari dari
kehidupan secara harafiah, lari dari kita ya bisa jadi karena takut.
Orang
jaman sekarang cenderung egois.
Tidak
mau menghargai perbedaan.
Cuek.
Suka
seenaknya sendiri.
Itulah
beberapa anggapan dari kita yang sering terlontar dalam percakapan sehari-hari.
Bisa dikatakan manusia masa kini terlihat kurang baik dalam berperilaku. Tetapi
sebenarnya sejauh apakah kita dapat menghakimi perilaku seseorang?
Melalui
suatu ilmu yang dikatakan dapat mengetahui perilaku manusia?
Melalui
ajaran dogmatis tertentu?
Melalui
pemikiran kita sendiri?
Kata
orang lain?
Bukankah
hanya Tuhan yang tau keadilan baik-buruk sesungguhnya? Kita manusia senang
melempar kata sembarangan dari mulut tanpa benar-benar memperdulikan akibatnya.
Kita
senang membeda-bedakan satu sama lain tanpa berpikir lebih jauh. Lain dikata,
lain di hati, berbeda pula dalam perbuatan.
Perbedaan.
Laki-laki
dan perempuan itu sudah jelas berbeda. Ketika menemukan suatu ketidaksamaan, ya
harap dimaklumi. Wong memang beda.
Namun cobalah untuk saling mengerti. Perbedaan itu bukan alasan negatif untuk
membenarkan suatu kesalahan. Dan untuk masalah persamaan hak dan kewajiban,
pada era semaju ini sudah tidak saatnya lagi saling mengadu domba.
Sudah
saatnya kita tidak lagi memandang “beda” antara aku, kamu, dia, beliau, kau,
mereka ataupun kita. Hakikatnya kita adalah sama. Manusia yang satu. Yang
diciptakan Sang Pencipta yang sama. Untuk apa saling mencaci dan mencerca?
Perbedaan itu memang nyata dan akan selalu ada. Tetapi bukan untuk dijadikan
sebagai “kambing hitam” pada segala aspek kehidupan. Lihatlah segala seuatu
dari berbagai aspek hingga sisi-sisi kedalaman yang tidak terselami. Kita tidak
akan pernah bisa berdiri sendiri tanpa orang lain.
Tataplah
dalam-dalam kepada mata setiap insan pada saat kau bertemu dan berinteraksi
dengannya. Apakah benar kita jauh berbeda? Apakah hanya karena pelapisan yang
saya tidak tau sedang anda pikirkan, tetapi apakah kita benar-benar berbeda? Apakah
karena kulit tipis perbedaan fisik, ras, suku dan agama yang memisahkan kita? Cobalah
untuk memahami dan belajar menggunakan hati. Bukan lalu menjadi makhluk lemah
yang minta dikasihani, sebaliknya kasihilah orang lain. Sesamamu. Seperti kamu
mengasihi dirimu sendiri. Sebab kita adalah sama.
Senin, 29 September 2014
MUSIC, LOVE, LIFE
Saat ini saya sedang berada di lab statistik di fakltas saya. Setelah sejak beberapa jam lalu browsing musik, entah terpikir untuk melakukan sesuatu yang produktif, salah satunya dengan menulis postingan ini.
Soal hidup, saya mulai terbiasa untuk menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Berusaha untuk tidak lagi memaksakan keegoisan saya, dan cukup menjalani kewajiban dengan sebaik-baiknya. Dan berharap bahwa Tuhan akan memberikan kejutan yang jauh lebih baik dari yang saya harapkan. Walaupun terkadang terasa berat, namun saya percaya ini adalah hal yang baik.
Mengenai cinta, setiap orang pasti pernah merasakan cinta. Baik dari orangtua, anak, pasangan, teman, makhluk hidup lain. Setelah sekian tahun berusaha untuk menyukai, saya tersadar apa cinta itu. Kemarin sempat melihat postingan pm teman saya di bbm, yang pada intinya, saat kita mencintai maka kita akan menjadi lebih bertoleransi terhadap sesama dan diri sendiri.
Ingin sekali saya dan band saya mengikuti ajang kompetisi, namun waktu belum tepat. Terkadang saya merasa lelah harus terus menjadi sosok yang mengejar mereka. Apakah hanya saya yang punya inisiatif?
Saya belajar bahwa dalam hidup, hidup itulah sendiri yang harus kita jalani. Seringkali kita terjebak dalam perjuangan kerasnya hidup atau berpasrah dengan galau. Tuhan, pencipta kita sudah mengatur hidup kita sedemikian rupa dengan indah. Bukanlah indah jika kita menjalani hidup dengan melakukan segala seuatunya sebaik-baiknya dan menyerahkan semuanya kepada-Nya. Jika memang itu yang dikehendaki-Nya, maka ia akan memberikannya kepada kita. Sebab kita manusia hanyalah makhluk fana yang selalu berusaha terlihat nyata.
Soal hidup, saya mulai terbiasa untuk menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Berusaha untuk tidak lagi memaksakan keegoisan saya, dan cukup menjalani kewajiban dengan sebaik-baiknya. Dan berharap bahwa Tuhan akan memberikan kejutan yang jauh lebih baik dari yang saya harapkan. Walaupun terkadang terasa berat, namun saya percaya ini adalah hal yang baik.
Mengenai cinta, setiap orang pasti pernah merasakan cinta. Baik dari orangtua, anak, pasangan, teman, makhluk hidup lain. Setelah sekian tahun berusaha untuk menyukai, saya tersadar apa cinta itu. Kemarin sempat melihat postingan pm teman saya di bbm, yang pada intinya, saat kita mencintai maka kita akan menjadi lebih bertoleransi terhadap sesama dan diri sendiri.
Ingin sekali saya dan band saya mengikuti ajang kompetisi, namun waktu belum tepat. Terkadang saya merasa lelah harus terus menjadi sosok yang mengejar mereka. Apakah hanya saya yang punya inisiatif?
Saya belajar bahwa dalam hidup, hidup itulah sendiri yang harus kita jalani. Seringkali kita terjebak dalam perjuangan kerasnya hidup atau berpasrah dengan galau. Tuhan, pencipta kita sudah mengatur hidup kita sedemikian rupa dengan indah. Bukanlah indah jika kita menjalani hidup dengan melakukan segala seuatunya sebaik-baiknya dan menyerahkan semuanya kepada-Nya. Jika memang itu yang dikehendaki-Nya, maka ia akan memberikannya kepada kita. Sebab kita manusia hanyalah makhluk fana yang selalu berusaha terlihat nyata.
Kamis, 21 Agustus 2014
KEHARUSAN
Keharusan
Selasa, 19 agustus 2014
16:00-16:47
Harus
berarti wajib dilakukan atau dengan kata lain tidak ada pilihan selain memang
dilakukan.
Suatu
sore menjelang senja saya sedang mati kebosanan di dalam mobil. Bibir saya
pecah-pecah sampai berdarah, oke itu hanya selingan. Pada intinya saya kesal.
Apakah memang dalam hidup ini kita harus melakukan sesuatu?
Disini
saya ingin mengambil arti yaitu keharusan dalam melakukan sesuatu pada
idealisme. Pola kehidupan masyarakat moderen menuntut kita menuruti persepsi
kehidupan ideal yang digambarkan. Estetika, baik itu fisik maupun penampilan,
kekayaan dan keberhasilan mendorong manusia berlomba-lomba meraih yang
terbaik.
Tetapi
apakah itu merupakah suatu keharusan?
Apakah kita harus melakukannya demi
mencapai gambaran 'ideal' tersebut?
Saya
ragu
Harus?
Diusia
ke duapuluh tahun ini merupakan gerbang awal menuju kedewasaan. Mungkin secara
umur saya sudah cukup tua, namun dari sisi psikologis dan tanggung jawab masih
sering dianggap seperti anak kecil.
Banyak
orang yang menggantungkan berbagai ekspektasi kepada saya. Dari tinggi hingga
rendah yang secara tidak langsung mengharuskan untuk dihadapi. Sekali lagi saya
bertanya, HARUSKAH?
Secara
logika suatu angka jika dijumlahkan akan menghasilkan angka yang lebih besar
lagi, terkecuali jika angka itu minus. Jika kita melakukan sesuatu yang
seharusnya dan kita lakukan terus maka akan bertambah pula sesuatu itu. Kata
orang, semakin banyak pengalaman maka semakin bagus. Baik maupun buruk.
Tetapi
apakah dalam hidup HARUS begitu?
Saya
rasa ada suatu misteri yang bahkan orang terjenius maupun tereligius sekalipun
tidak akan dapat memberikan jawaban secara konkrit. Sebab kita manusia tidak
akan pernah mengetahui pasti hidup kita akan seperti apa. Yang kita tau pasti perubahan bersifat konstan. Segala
sesuatu pasti berubah, itu yang pasti. Bukan merupakan keharusan, tetapi pasti
berubah tanpa siapapun berhak untuk mengharuskannya.
Yang
saya takutkan kini apakah dengan melakukan KEHARUSAN
maka hidup saya akan terjamin dengan baik?
Atau
saya memilih untuk berpasrah atau lari dari ekspektasi orang lain?
Bukankah
berat jika nanti hidup memutarbalikkan ekspektasi saya sendiri ditambah
cemoohan dari orang lain? Ya, saya tau sih mereka berani amat ngomong tanpa tau
situasi saya yang sebenarnya. Tapi begitulah hidup.
Hidup
merupakan suatu keharusan yang kita sendiripun tidak bisa mempertanyakan
sebenarnya siapa, apa, bagaimana, dimana, kapan-KAH KEHARUSAN itu sendiri.
Ternyata
kekesalan dan kekecewan masalah pribadi saya bisa berbuah menjadi sebuah
tulisan indah ini. Good job buat otak saya haha.
BUSCA
Kel Nascimento, "Busca"- live at the Berklee Internet Radio Network (BIRN)
When I first heard of this song, it reminded me to "Chega de Saudade"- Portuguese song. Maybe it's because they use the same language, so make it more ear-catchy and sounds familiar for me.
Cannot find the lyrics anywhere lol. But I think this song has a deep meaning about searching something. She done a really great masterpiece of her. I could feel what she was trying to touching our heart.
Busca-
love
Senin, 11 Agustus 2014
HURTS
Hey! just made this quote. Trying to describe what I'm feeling now, but it's really hard to write a nice sentences nor some decent words. Almost midnight and I can't sleep.
Minggu, 27 Juli 2014
HEALTHY SNACK
EASY KIWI'S YOGHURT
Pingin makan tapi takut gemuk? Malam itu saya laper, tapi inget lagi diet jadi pingin makan berat mikir dua kali haha. Mungkin snack ini bisa jadi alternatif yang menyehatkan buat kamu. Paduan potongan buah segar dengan yoghurt sangat baik untuk pencernaan. Saya memakai potongan buah kiwi, dapat diganti dengan buah apa saja yang anda sukai. Rasa yoghurt yang bervariasi bisa dipadukan sesuai selera.
WHAT WE NEED
1 yoghurt
potongan buah
mangkok
pisau
STEP 1
Potong buah sesuai selera
STEP 2
Tuangkan yoghurt ke dalam mangkok
STEP 3
Masukkan potongan buah ke dalam yoghurt, tata sesuai selera.
VOILA!!! DONE!!! SUPER SIMPLE AND EASY!!!
selamat mencoba~
MAKE UP!
EYELINER
FLASHBACK
FLASHBACK
Apasih Flashback itu?
Menurut saya sendiri
"FLASHBACK" berarti memutar kembali atau mengulang kembali, entah itu
berupa suatu benda mati (karya seni film, drama, buku, dsb), perasaan, memori,
ingatan, masalah, maupun suatu bentuk kegiatan lain yang dapat di-recall kembali.
Dari hasil browsing mbah
google :
kilas
balik
n 1: transisi (dalam karya sastra atau sandiwara atau film) untuk
sebelumnya acara atau pemandangan yang interrupts normal
kronologis perkembangan cerita [ant: (flash-forward)]
2: hidup yang tidak diharapkan tetapi perulangan dari pengalaman masa lalu
(khususnya yang kambuh dari efek yang
obat hallucinogenic diambil banyak sebelumnya)
n 1: transisi (dalam karya sastra atau sandiwara atau film) untuk
sebelumnya acara atau pemandangan yang interrupts normal
kronologis perkembangan cerita [ant: (flash-forward)]
2: hidup yang tidak diharapkan tetapi perulangan dari pengalaman masa lalu
(khususnya yang kambuh dari efek yang
obat hallucinogenic diambil banyak sebelumnya)
[N]
(Memori): fakultas (): memori, ingatan, kenangan,
pengakuan, ingatan, kambuh, kilas balik, kembali,
retrospeksi.
pengakuan, ingatan, kambuh, kilas balik, kembali,
retrospeksi.
Saya mencoba untuk melakukan
kilas balik atau "FLASHBACK" secara pribadi. Akhir-akhir ini saya
sering merasa kesepian. Berbeda dengan kesendirian, tidak sendirian
seperti kelebai-an di film-film. Mungkin hanya perasaan saja atau
entahlah.
Dunia perkuliahan
semester ini sangat menyita waktu para mahasiswa angkatan 2012 di fakultas
saya. Tugas-tugas menumpuk, kegiatan diluar akademik seperti kepanitiaan, libur
yang terjepit (tentunya dimanfaatkan untuk pulang kampung) dan transisi
perubahan menuju mahasiswa tingkat atas. Hampir semua anak asik bergumul dengan
kesibukan itu, namun ada juga yang terjebak atau tersesat, maupun kabur dari
rutinitas itu. Kabur untuk selamanya dan bisa saja bertemu lagi di semester
depan. HAHA.
Saya sendiri akhirnya
menyadari apa yang saya inginkan dalam hidup. Disisi lain tidak dapat begitu
saja kabur meninggalkan realitas. Konflik batin membuat saya ingin menarik diri
dari semuanya, semua hal. Kesepian dan kesendirian sering mewarnai kehidupan
pada semester 4 ini. Mungkin trauma akan trust issues terhadap
beberapa oknum mendoktrin otak saya dengan tegas berkata "CUKUP TAU".
Menimbulkan ketakutan untuk kembali percaya setelah datangnya
kekecewaan-kekecewaan itu.
Sejak kecil, kehidupan
membawa saya untuk selalu menjadi “petualang”. Seringnya berpindah tempat serta
ketidakmampuan untuk memilih sesuatu membentuk karakter saya hingga sekarang.
Sebenarnya saya adalah seorang planner sejati, akan tetapi
realita seringkali memutarbalikkan harapan. Jadi ya, mohon harap maklum dengan
kecuekan atau keapatisan saya.
Hari minggu ini terjadilah sebuah keajaiban, seakan-akan
telah menjawab semua pertanyaan keraguan saya. Sepertinya Tuhan telah menjawab
doa sang pertapa dengan seribu kebajikan dan kebijaksanaan. “Hidup itu seperti
berjalan diatas seutas tali.” Disisi lain kita harus terus melangkah ke depan
jika ingin maju, tetapi disisi lain kita juga harus bisa membuang keegoisan
kita agar tidak terjatuh. “Ikhlas untuk berubah”. Kita berjalan pada tali yang
masing-masing individu pun berbeda, tetapi kita saling bergandengan dengan
orang lain di tali-tali lain. Semuanya itu tidak hanya tentang diri kita
sendiri, tetapi bagaimana posisi kita dengan orang lain. Kita ini Zool Politicon, ya makhluk sosial.
Kita bukanlah manusia yang sempurna. Kesempurnaan
hanya milik Tuhan. Maka sudah sewajarnya kita pasti akan berbuat salah kok.
Saya belajar bahwa untuk melanjutkan hidup kita itu berarti juga melanjutkan hidup untuk orang
lain. Bukalah diri kita sebebas mungkin, baik secara pemikiran, tindakan, atau
pun perasaan. Jangan sampai kita terjebak dengan ‘pemikiran kolot’. Teruslah
berusaha untuk menjaga keseimbangan antara diri sendiri dengan sesama. Luangkanlah
waktu untuk “mem-flashback” setiap kejadian yang terjadi. Jadikanlah sebuah
pembelajaran, baik buruknya, susah-senangnya, pahit-manisnya agar kelak kita
tak perlu mengeryutkan kening(MENYESAL) saat nanti melakukan “FLASHBACK”.
Salam,
Nindy a.k.a Nino
PUSTAKA
http://id.w3dictionary.org/index.php?q=flashback
Senin, 12 Mei 2014
TAKE A LOOK CLOSER
Take a look closer
Take a look closer, won't you?
See me through the rain
Wait for a sun to shine
Come to see me now
Come to see me now
I've got a smile for a new life
Wait until you come
They say "Life it's hard, die is easy"
I know
But If I'm with you, my life would be different
I know
Faraway from the beginning
Our state of love
Like a dreams, it happens so fast
What are we become?
At this time, I don't know what is really going on. I tried the best I can do to fix everything, but I can't. I'm only human.
For the best, I must do what I should do. Getting done my assignments. But my heart cannot be bruised anymore. Tired to live like this. My soul was high, driven by intuition. All I really want is just thinking and doing art and music things everyday. I don't like this kind of situation right now. So frustated til I don't have any words to decribe it.
Not just pretty tiring, but I was teared and broke.
Tears, Nino
Minggu, 20 April 2014
EMMA WATSON
Just browsed recently about her. Love the way she thoughts, looks and everything about her. She is one of the best role model for girls I think. Stunningly beautiful, wise and smart. Cool. Anyway, here's some quotes that I took from websites.
From
http://www.telegraph.co.uk/culture/film/starsandstories/9571818/Emma-Watson-interview-why-shes-happy-to-be-over-Harry-Potter.html
“When I started dating I had this kind of Romeo and Juliet, fateful romantic idea about love which was almost that you were a victim and there was a lot of pain involved and that was how it should be,” she says.
“Shakespeare said the course of true love never did run smooth, and I had this sense that it had to be painful. It was such a revelation in Perks of Being a Wallflower to realise that it shouldn’t be that way and that you get to choose who you love and who you decide to give your heart to.
“It sounds like a cliché but I also learnt that you’re not going to fall for the right person until you really love yourself and feel good about how you are.” She pauses, looking slightly embarrassed, and says: “Well, that was revelatory to me.”
Then, sounding very worldly, she adds: “But it’s a journey and the sad thing is you only learn from experience, so as much as someone can tell you things, you have to go out there and make your own mistakes in order to learn.”
SO TRUE INDEED. LOL
From
https://id.celebrity.yahoo.com/blogs/blog-editor/sembilan-sisi-lain-kehidupan-emma-watson-063119260.html
Tidak heran Watson sangat cocok memerankan karakter Hermione Granger; kebijaksanaannya melebihi usianya, apalagi untuk urusan cinta dan kehidupan. Contohnya, dia memberikan sebuah kutipan untuk Vogue pada 2011 saat dia bersiap untuk meninggalkan karakternya yang cerdas dan suka memerintah di film “Harry Potter”. “Saya tidak ingin ketakutan akan kegagalan menghalangi saya melakukan apa yang saya suka,” ucapnya.
Tahun berikutnya, Emma menyampaikan pendapatnya mengenai hubungan asmara pada surat kabar Inggris The Telegraph. “Kedengarannya memang klise, tapi saya belajar bahwa Anda tidak akan bisa jatuh cinta dengan orang yang tepat sampai Anda benar-benar mencintai diri Anda sendiri dan merasa nyaman dengan diri Anda,” kata Emma.
http://hqwallbase.com/45044-emma-watson-wallpapers-emma-photos-desktop/ |
I've learned that being in love is not that simple. It may brings us happy all day, but in the other side it could make us sad too. Relationship between two people is difficult, we have to accept all the differences.
Sometimes when I'm so sure about something, you don't. I don't know what's in your mind. Mind tricks. Yes, I'm studying psychology, but I'm not a psychic darl!
Sometimes when I'm so sure about something, you don't. I don't know what's in your mind. Mind tricks. Yes, I'm studying psychology, but I'm not a psychic darl!
Just don't overthinking about it and let it be. The right time will come. I know, hoping here. Like my friend, Hayu always said " Right time, right place, right person, and right situation."
" You’re not going to fall for the right person until you really love yourself and feel good about how you are ". -Emma Watson-
Bisous xx
Selasa, 15 April 2014
Free Your Mind
Free your mind. Baby. Yeah.
Suatu ketika saat sedang bersantai, saya tersadar bahwa kita terbiasa mengikuti alur mekanistik dunia kapitalisme masa kini. Siapa sih jaman sekarang yang tidak mendewakan uang, harta benda dan wanita? (haha buat yang cewek ya mendewakan pria). Kalo dengerin obrolan cewe kampus isinya cuma cowooo melulu, kayak nggak ada cerita lain aja.
Sinar mentari yang akhir-akhir ini malu untuk menyapa manusia, dikalahkan oleh keberanian si hujan deres. Yes! Surabaya adem. Cucian gue apakabar? HAHA
Sejenak membawa angan untuk berlabuh di pulau kapuk, merenungkan berbagai hal. Kamar dirumah tante saya ini memang menyenangkan untuk bersantai, desain interior minimalis dengan pemandangan pepohonan di perumahan yang asri. Terlebih sehabis hujan. Sehingga seringkali tante hanya dapat berdehem menyindir kemageran saya.
Heidegger menyebut manusia dengan Dasein (ada di situ atau ada di sini). Dasein adalah khas manusia sebagai mahluk yang memiliki pengertian tentang Ada. Ada tiga sifat yang menandai keberadaan Dasein yaitu "faktisitas", "eksistensialitas" dan "kemerosotan".
Faktisitas adalah kenyataan bahwa manusia, diluar kemauannya, terdampar di dunia dengan kondisi dan situasi tertentu. Faktisitas ini mengandaikan kebebasan eksistensial manusia untuk mewujudkan kemampuan dan menentukan diri, masuk ke eksistensialitas dimana manusia memikul tanggung jawab pribadi untuk membentuk hidupnya sendiri.
Sedangkan "kemerosotan" adalah keadaan ketika manusia cenderung untuk menyesuaikan diri dengan dunia sekitar, akibat kurang penghayatan terhadap eksistensialitasnya. Di sini manusia tidak autentik lagi. Untuk mengatasi kemerosotan ini, menurut Heidegger, adalah dengan mengenal Angst (rasa takut tak berobyek).
Angst dapat muncul jika manusia membuka diri bagi suara hati. Suara hati dapat mengingatkan manusia dari kelupaannya dan kembali menerima eksistensialitasnya sehingga kembali menjadi manusia autentik.
Suara hati. Apasih. Malah bercanda.
Pernahkan kalian terpikir untuk benar-benar mendengarkan suara hati kalian?
Ini terjadi saat saya mulai belajar untuk mencari bukti "makna" dari setiap hal yang telah dilakukan, terasa adanya "kemerosotan" pada anggapan faktisitas dalam kehidupan saya. Setiap pagi ke kampus udah kayak ZOMBIE. Bed-head, gaya serampangan, mata panda pake sikap ngeselin. Ini orang rese banget yah. Diusia mendekati 20 ini, cie, sudah waktunya saya mulai memperjuangkan "eksistensialisme saya sendiri. Cukup sudah berenang dalam kolam arus yang empunya sendiri pun tidak tahu-menahu arah yang dituju. Mengingat masih berkutik pada masalah antara lanjut perkuliahan psikologi atau mengejar mimpi seni.
Saya bukanlah orang yang egois sebenarnya, tetapi melihat ke belakang yang sudah terjadi dalam kehidupan dulu membuat saya berpikir ulang. Harus berani mengambil sikap. Mau sampai kapan kayak gini, hah!
Melihat kenyataan disekitar, saya sangat bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Diberi kelimpahan yang berlebih dibanding teman-teman yang mungkin kurang beruntung. Ada manusia yang memiliki itikad baik meskipun ia tau dunia ini kejam. Ada juga yang menyerah begitu saja lalu terjun ke dalam arus percobaan.
Beberapa malaikat itu membuat saya tertegun. Dengan segala keterbatasan para malaikat itu terus berusaha menerjang arus. Wajahnya selalu berhiaskan senyum meskipun saya tau betapa beratnya ia menahan diri untuk tidak bersedih.
Saya ingin sekali membantunya. Pada akhirnya terjun juga. Walaupun tidak terlalu mengurangi beban beratnya. Tetapi saya bahagia melihat secercah harapan itu sempat tergambar diwajahnya. Malaikat itu.
Dengan rendah hati mereka masih menyimpan tenaga untuk membantu saya berdiri diatas masalah saya sendiri. Salut. Terimakasih para malaikat, entah bagaimana hidup saya tanpa kehadiran kalian.
Sudah saatnya kita mulai bijaksana dalam menyikapi problematika hidup. Kata orang "Wise in choosing". Sekarang saya mengerti maknanya. Dulu sih cuma suka sok-sokan ngomong ke orang lain.
Semua usaha telah dikerahkan untuk mencari kepastian, tinggal menunggu hasil yang terbaik. Amin.
Akhir kata, ini bukan makalah atau karya tulis. Cuma buah pemikiran saya. Anda harus memilih, mau menyerah atau berusaha? Saya memilih untuk tetap berusaha.
Ini bukan akhir. Jalan masih panjang. Terus berjuang kawan!
SUMBER
http://upek_saka.blog.de/2005/07/19/mencari_manusia_autentik/
Suatu ketika saat sedang bersantai, saya tersadar bahwa kita terbiasa mengikuti alur mekanistik dunia kapitalisme masa kini. Siapa sih jaman sekarang yang tidak mendewakan uang, harta benda dan wanita? (haha buat yang cewek ya mendewakan pria). Kalo dengerin obrolan cewe kampus isinya cuma cowooo melulu, kayak nggak ada cerita lain aja.
Sinar mentari yang akhir-akhir ini malu untuk menyapa manusia, dikalahkan oleh keberanian si hujan deres. Yes! Surabaya adem. Cucian gue apakabar? HAHA
Sejenak membawa angan untuk berlabuh di pulau kapuk, merenungkan berbagai hal. Kamar dirumah tante saya ini memang menyenangkan untuk bersantai, desain interior minimalis dengan pemandangan pepohonan di perumahan yang asri. Terlebih sehabis hujan. Sehingga seringkali tante hanya dapat berdehem menyindir kemageran saya.
Heidegger menyebut manusia dengan Dasein (ada di situ atau ada di sini). Dasein adalah khas manusia sebagai mahluk yang memiliki pengertian tentang Ada. Ada tiga sifat yang menandai keberadaan Dasein yaitu "faktisitas", "eksistensialitas" dan "kemerosotan".
Faktisitas adalah kenyataan bahwa manusia, diluar kemauannya, terdampar di dunia dengan kondisi dan situasi tertentu. Faktisitas ini mengandaikan kebebasan eksistensial manusia untuk mewujudkan kemampuan dan menentukan diri, masuk ke eksistensialitas dimana manusia memikul tanggung jawab pribadi untuk membentuk hidupnya sendiri.
Sedangkan "kemerosotan" adalah keadaan ketika manusia cenderung untuk menyesuaikan diri dengan dunia sekitar, akibat kurang penghayatan terhadap eksistensialitasnya. Di sini manusia tidak autentik lagi. Untuk mengatasi kemerosotan ini, menurut Heidegger, adalah dengan mengenal Angst (rasa takut tak berobyek).
Angst dapat muncul jika manusia membuka diri bagi suara hati. Suara hati dapat mengingatkan manusia dari kelupaannya dan kembali menerima eksistensialitasnya sehingga kembali menjadi manusia autentik.
Suara hati. Apasih. Malah bercanda.
Pernahkan kalian terpikir untuk benar-benar mendengarkan suara hati kalian?
Ini terjadi saat saya mulai belajar untuk mencari bukti "makna" dari setiap hal yang telah dilakukan, terasa adanya "kemerosotan" pada anggapan faktisitas dalam kehidupan saya. Setiap pagi ke kampus udah kayak ZOMBIE. Bed-head, gaya serampangan, mata panda pake sikap ngeselin. Ini orang rese banget yah. Diusia mendekati 20 ini, cie, sudah waktunya saya mulai memperjuangkan "eksistensialisme saya sendiri. Cukup sudah berenang dalam kolam arus yang empunya sendiri pun tidak tahu-menahu arah yang dituju. Mengingat masih berkutik pada masalah antara lanjut perkuliahan psikologi atau mengejar mimpi seni.
Saya bukanlah orang yang egois sebenarnya, tetapi melihat ke belakang yang sudah terjadi dalam kehidupan dulu membuat saya berpikir ulang. Harus berani mengambil sikap. Mau sampai kapan kayak gini, hah!
Melihat kenyataan disekitar, saya sangat bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Diberi kelimpahan yang berlebih dibanding teman-teman yang mungkin kurang beruntung. Ada manusia yang memiliki itikad baik meskipun ia tau dunia ini kejam. Ada juga yang menyerah begitu saja lalu terjun ke dalam arus percobaan.
Beberapa malaikat itu membuat saya tertegun. Dengan segala keterbatasan para malaikat itu terus berusaha menerjang arus. Wajahnya selalu berhiaskan senyum meskipun saya tau betapa beratnya ia menahan diri untuk tidak bersedih.
Saya ingin sekali membantunya. Pada akhirnya terjun juga. Walaupun tidak terlalu mengurangi beban beratnya. Tetapi saya bahagia melihat secercah harapan itu sempat tergambar diwajahnya. Malaikat itu.
Dengan rendah hati mereka masih menyimpan tenaga untuk membantu saya berdiri diatas masalah saya sendiri. Salut. Terimakasih para malaikat, entah bagaimana hidup saya tanpa kehadiran kalian.
Sudah saatnya kita mulai bijaksana dalam menyikapi problematika hidup. Kata orang "Wise in choosing". Sekarang saya mengerti maknanya. Dulu sih cuma suka sok-sokan ngomong ke orang lain.
Semua usaha telah dikerahkan untuk mencari kepastian, tinggal menunggu hasil yang terbaik. Amin.
Akhir kata, ini bukan makalah atau karya tulis. Cuma buah pemikiran saya. Anda harus memilih, mau menyerah atau berusaha? Saya memilih untuk tetap berusaha.
Ini bukan akhir. Jalan masih panjang. Terus berjuang kawan!
SUMBER
http://upek_saka.blog.de/2005/07/19/mencari_manusia_autentik/
Langganan:
Postingan (Atom)