Minggu, 20 April 2014

EMMA WATSON

   

  Just browsed recently about her. Love the way she thoughts, looks and everything about her. She is one of the best role model for girls I think. Stunningly beautiful, wise and smart. Cool. Anyway, here's some quotes that I took from websites.


From
http://www.telegraph.co.uk/culture/film/starsandstories/9571818/Emma-Watson-interview-why-shes-happy-to-be-over-Harry-Potter.html

“When I started dating I had this kind of Romeo and Juliet, fateful romantic idea about love which was almost that you were a victim and there was a lot of pain involved and that was how it should be,” she says. 
“Shakespeare said the course of true love never did run smooth, and I had this sense that it had to be painful. It was such a revelation in Perks of Being a Wallflower to realise that it shouldn’t be that way and that you get to choose who you love and who you decide to give your heart to.
“It sounds like a cliché but I also learnt that you’re not going to fall for the right person until you really love yourself and feel good about how you are.” She pauses, looking slightly embarrassed, and says: “Well, that was revelatory to me.”
Then, sounding very worldly, she adds: “But it’s a journey and the sad thing is you only learn from experience, so as much as someone can tell you things, you have to go out there and make your own mistakes in order to learn.”


SO TRUE INDEED. LOL

From
https://id.celebrity.yahoo.com/blogs/blog-editor/sembilan-sisi-lain-kehidupan-emma-watson-063119260.html
Tidak heran Watson sangat cocok memerankan karakter Hermione Granger; kebijaksanaannya melebihi usianya, apalagi untuk urusan cinta dan kehidupan. Contohnya, dia memberikan sebuah kutipan untuk Vogue pada 2011 saat dia bersiap untuk meninggalkan karakternya yang cerdas dan suka memerintah di film “Harry Potter”. “Saya tidak ingin ketakutan akan kegagalan menghalangi saya melakukan apa yang saya suka,” ucapnya. 

Tahun berikutnya, Emma menyampaikan pendapatnya mengenai hubungan asmara pada surat kabar Inggris The Telegraph. “Kedengarannya memang klise, tapi saya belajar bahwa Anda tidak akan bisa jatuh cinta dengan orang yang tepat sampai Anda benar-benar mencintai diri Anda sendiri dan merasa nyaman dengan diri Anda,” kata Emma.


http://hqwallbase.com/45044-emma-watson-wallpapers-emma-photos-desktop/


I've learned that being in love is not that simple. It may brings us happy all day, but in the other side it could make us sad too. Relationship between two people is difficult, we have to accept all the differences. 
Sometimes when I'm so sure about something, you don't. I don't know what's in your mind. Mind tricks. Yes, I'm studying psychology, but I'm not a psychic darl! 
Just don't overthinking about it and let it be. The right time will come. I know, hoping here. Like my friend, Hayu always said " Right time, right place, right person, and right situation."

" You’re not going to fall for the right person until you really love yourself and feel good about how you are ". -Emma Watson-


Bisous xx

Selasa, 15 April 2014

Free Your Mind

Free your mind. Baby. Yeah.


    Suatu ketika saat sedang bersantai, saya tersadar bahwa kita terbiasa mengikuti alur mekanistik dunia kapitalisme masa kini. Siapa sih jaman sekarang yang tidak mendewakan uang, harta benda dan wanita? (haha buat yang cewek ya mendewakan pria). Kalo dengerin obrolan cewe kampus isinya cuma cowooo melulu, kayak nggak ada cerita lain aja.

    Sinar mentari yang akhir-akhir ini malu untuk menyapa manusia, dikalahkan oleh keberanian si hujan deres. Yes! Surabaya adem. Cucian gue apakabar? HAHA
Sejenak membawa angan untuk berlabuh di pulau kapuk, merenungkan berbagai hal. Kamar dirumah tante saya ini memang menyenangkan untuk bersantai, desain interior minimalis dengan pemandangan pepohonan di perumahan yang asri. Terlebih sehabis hujan. Sehingga seringkali tante hanya dapat berdehem menyindir kemageran saya.

    Heidegger menyebut manusia dengan Dasein (ada di situ atau ada di sini). Dasein adalah khas manusia sebagai mahluk yang memiliki pengertian tentang Ada. Ada tiga sifat yang menandai keberadaan Dasein yaitu "faktisitas", "eksistensialitas" dan "kemerosotan".
Faktisitas adalah kenyataan bahwa manusia, diluar kemauannya, terdampar di dunia dengan kondisi dan situasi tertentu. Faktisitas ini mengandaikan kebebasan eksistensial manusia untuk mewujudkan kemampuan dan menentukan diri, masuk ke eksistensialitas dimana manusia memikul tanggung jawab pribadi untuk membentuk hidupnya sendiri.
Sedangkan "kemerosotan" adalah keadaan ketika manusia cenderung untuk menyesuaikan diri dengan dunia sekitar, akibat kurang penghayatan terhadap eksistensialitasnya. Di sini manusia tidak autentik lagi. Untuk mengatasi kemerosotan ini, menurut Heidegger, adalah dengan mengenal Angst (rasa takut tak berobyek).
Angst dapat muncul jika manusia membuka diri bagi suara hati. Suara hati dapat mengingatkan manusia dari kelupaannya dan kembali menerima eksistensialitasnya sehingga kembali menjadi manusia autentik.

    Suara hati. Apasih. Malah bercanda.
Pernahkan kalian terpikir untuk benar-benar mendengarkan suara hati kalian?

    Ini terjadi saat saya mulai belajar untuk mencari bukti "makna" dari setiap hal yang telah dilakukan, terasa adanya "kemerosotan" pada anggapan faktisitas dalam kehidupan saya. Setiap pagi ke kampus udah kayak ZOMBIE. Bed-head, gaya serampangan, mata panda pake sikap ngeselin. Ini orang rese banget yah. Diusia mendekati 20 ini, cie, sudah waktunya saya mulai memperjuangkan "eksistensialisme saya sendiri. Cukup sudah berenang dalam kolam arus yang empunya sendiri pun tidak tahu-menahu arah yang dituju. Mengingat masih berkutik pada masalah antara lanjut perkuliahan psikologi atau mengejar mimpi seni.

   Saya bukanlah orang yang egois sebenarnya, tetapi melihat ke belakang yang sudah terjadi dalam kehidupan dulu membuat saya berpikir ulang. Harus berani mengambil sikap. Mau sampai kapan kayak gini, hah!

   Melihat kenyataan disekitar, saya sangat bersyukur kepada Yang Maha Kuasa. Diberi kelimpahan yang berlebih dibanding teman-teman yang mungkin kurang beruntung. Ada manusia yang memiliki itikad baik meskipun ia tau dunia ini kejam. Ada juga yang menyerah begitu saja lalu terjun ke dalam arus percobaan.
Beberapa malaikat itu membuat saya tertegun. Dengan segala keterbatasan para malaikat itu terus berusaha menerjang arus. Wajahnya selalu berhiaskan senyum meskipun saya tau betapa beratnya ia menahan diri untuk tidak bersedih.
Saya ingin sekali membantunya. Pada akhirnya terjun juga. Walaupun tidak terlalu mengurangi beban beratnya. Tetapi saya bahagia melihat secercah harapan itu sempat tergambar diwajahnya. Malaikat itu.
Dengan rendah hati mereka masih menyimpan tenaga untuk membantu saya berdiri diatas masalah saya sendiri. Salut. Terimakasih para malaikat, entah bagaimana hidup saya tanpa kehadiran kalian.

    Sudah saatnya kita mulai bijaksana dalam menyikapi problematika hidup. Kata orang "Wise in choosing". Sekarang saya mengerti maknanya. Dulu sih cuma suka sok-sokan ngomong ke orang lain.

Semua usaha telah dikerahkan untuk mencari kepastian, tinggal menunggu hasil yang terbaik. Amin.

   Akhir kata, ini bukan makalah atau karya tulis. Cuma buah pemikiran saya. Anda harus memilih, mau menyerah atau berusaha? Saya memilih untuk tetap berusaha.



Ini bukan akhir. Jalan masih panjang. Terus berjuang kawan!





SUMBER

http://upek_saka.blog.de/2005/07/19/mencari_manusia_autentik/