Pengamat VS Pelaku
Di
suatu siang yang dingin, di Surabaya jarang banget men siang hari dingin! gue
juga bingung sih antara harus sedih apa senang. Dikala udara dingin gini,
biasanya orang pada males diajak keluar. Padahal gua udah suntuk sama kuliah semingguan
ini, mengharapkan adanya hembusan udara segar di akhir pekan yang dapat
mencerahkan suasana hati, jiwa dan raga.
Pada
akhirnya, hal yang bisa dilakukan anak kos adalah mengurung diri di kamar lalu
melakukan kegiatan untuk memuaskan dirinya sendiri. Ada yang gemar movie marathon, nge-stalkerin bermacam social
media, browsing apapun, games dan sebangsanya, tidur (hibernasi
ala kamus temen gue), belajar (biasanya anak yang kelewat rajin, yang pasti
bukan gw), beresin kamar, bengong. Point terakhir itu bahaya banget sebenernya,
tapi entah apa yang kalian bayangin. Biasanya sih bayangin sang pujaan,
lama-kelamaan tersadar bahwa itu hanya khayal belaka.
Gue
yang stuck pada hari sabtu siang yang
dingin ini, memutuskan untuk pergi surfing.
Setelah melakukan beberapa kewajiban, terpikir untuk melirik beberapa band
Indie yang sudah lama saya kenal namun tidak terlalu saya follow-up. Beberapa membuat kejutan baru, yang ternyata telah
berekembang sangat pesat diluar dugaan dan memberi efek penyesalan karena telah
meninggalkan mereka. Sial.
Lihat
saja band seperti White Shoes & The Couples Company, The Float Project,
Sore, Pure Saturday dan Payung Teduh. Mereka memiliki bakat otentik, kekhasan identitas
musik yang tidak dimiliki oleh band lain. Keunikan inilah yang ditonjolkan
dalam aliran indie, tidak seperti band ataupun musisi label besar. Kendati
musik mereka anti-mainstream, cukup
banyak juga memiliki penikmat setia. Ternyata di Indonesia, ada juga pangsa
pasar tak tersentuh yang telah diisi kekosongannya oleh mereka. Whiches it’s great!
Beberapa
hari lalu saya memang lagi suka-sukanya bermesraan dengan band Indies yang sudah cukup lama tidak saya
peluk lagi. Dunia perkuliahan memberikan batas ruang gerak bagi saya untuk mencintai
bidang lain diluar psikologi. Mungkin juga saya yang terlalu fokus atau tidak
fokus. Ambigu.
Saya
dapat memetik beberapa pattern yang
sama dari semua band Indies tersebut, yaitu :
1. Memiliki
ciri khas
2. Totalitas
3. Kerja
keras dan mau bertanggung jawab
4. Percaya
pada diri sendiri
5. Independent
atau mandiri
Lalu
mari kita kembali topik pada judul “Pengamat VS Pelaku”
Kenapa
sejak awal saya menulis judul tersebut?
Lanjutannya menyusul di postingan berikutnya ya :)